Di
jaman penjajahan Jepang, Bu Surti, guru TK “Harapan” kecewa karena
murid-muridnya hanya mampu mengucapkan beberapa kata saja kalau disuruh
berceritera di depan kelas.
Banyak
diantara mereka yang hanya mampu mengatakan tiga-empat kata saja, bahkan ada
pula yang malahan menangis ketika disuruh berdiri di depan kelas.
Suatu
hari dia membawa Tono, anaknya sendiri yang baru berumur empat tahun ke sekolah.
Dia
bermaksud memperlihatkan kepada murid-muridnya bahwa anak balita juga bisa menceritakan
dongeng yang panjang.
Dengan
percaya diri Tono mulai bercerita:
“Di
sebuah gua ada semut yang lucu-lucu seratus milyar. Mereka ingin keluar tapi
lubang keluarnya kecil sekali, hanya cukup untuk satu ekor semut. Raja semut
merayap keluar, kemudian diikuti satu ekor semut lainnya, lalu seekor lagi, lalu seekor lagi, lalu seekor lagi, lalu seekor lagi, lalu seekor lagi, lalu seekor lagi, lalu seekor lagi, lalu seekor lagi, lalu seekor lagi, lalu seekor lagi,
.............................................................................................................................................................................................................................”
SAMPAI
SEKARANG, TAHUN 2012 INI, TONO MASIH BELUM SELESAI MENDONGENG.
UMURNYA
SUDAH 74 TAHUN.
yang ini baru bikin ngakak abis,,,,,,,,masih idup gak tuh orangnya???
ReplyDelete