BAPAK LINGKUNGAN HIDUP

Jaman sekarang adalah jaman kegelapan bagi kendaraan tradisional, terutama di daerah perkotaan.
Becak, delman, pedati dan sejenisnya sudah terdesak ke kampung-kampung, bahkan di kampung pun mungkin mereka akan terdesak ke hutan belantara.
Kuda dan kerbau yang selama berabad-abad telah menguasai bisnis transportasi, kini terancam kepunahan!
Dari fakta yang menyedihkan itu, Pak Astahiam, seorang 'pensiunan' tukang delman telah bekerja keras melalui berbagai macam percobaan ilmiah untuk memanfaatkan kuda dan kerbau sebaik-baiknya. 
Penelitiannya yang paling menggemparkan adalah: 
Air minum untuk kuda dan kerbau terlebih dahulu dipakai untuk merebus daun sirih yang telah diasap selama tujuh hari. Setiap ember air tawar memerlukan tujuh lembar daun sirih kering, dan hewan-hewan itu tidak boleh minum air apapun kecuali air rebusan daun sirih itu.
Air kencing hewan-hewan itu kemudian ditampung didalam drum, dan setiap drum itu dicampur dengan 100 gram belerang, kemudian disimpan di tempat yang sejuk (+/- 14 derajat) selama tujuh hari.
Jadilah bahan-bakar alternatif yang ramah lingkungan dan bisa menguntungkan walaupun dijual dengan harga Rp. 1000 per liter.
Kini penemuan itu telah dipatenkan dengan nama Astahiamol, dan Pak Astahiam pun telah mendapat gelar Bapak Lingkungan Hidup.



NB: Dengan BBM yang dibeli di Pom Bensin mesin kendaraan Anda bisa dihidupkan, tapi kalau Anda memakai BBM Astahiamol mesin kendaraan Anda tidak bisa hidup. Harap maklum.    
.
 

No comments:

Mohon komentari dengan sopan

//