Orang-orang yang berkerumun disitu tidak ada yang berbuat apa-apa karena tak seorangpun yang tahu bagaimana caranya menolong orang yang celaka separah itu.
Setelah setengah jam keadaan itu berlangsung, datanglah seorang anak berumur sembilan tahun menghampiri kerumunan itu.
Dengan gaya seorang pemimpin yang penuh wibawa dia berkata lantang: "Bapak-bapak, minggir semua! Biar saya menolongnya."
Kemudian dia meminta kain sarung dari seorang "penonton".
Dia menyobek kain sarung itu menjadi tiga helai. Dua helai masing-masing sebesar handuk dia gunakan untuk membuat bidai, dan sisanya dia gulungkan membentuk bantalan.
Orang-orang sangat kagum melihat anak itu membuat bidai dengan tiga helai kain ditambah dengan sebatang papan yang ditemukan disekitar situ - lengan kanan korban dibuatnya senyaman mungkin.
Kurang dari 10 menit kemudian, korban sudah dibawa dengan sebuah angkot ke RS terdekat.
Dokter yang menangani korban bertanya: "Siapa yang membuat bidai ini?'"Dengan bangga, anak kecil tadi menjawab: "Saya!"
Dokter: "Luar biasa! Kamu betul-betul seorang pahlawan! Bidai yang kamu buat sangat rapi, dimana kamu belajar P3K?"
Anak itu: "Saya lihat di TV."
Dokter itu berdecak kagum, lalu berkata sambil tertawa:
"Sayang sekali. Lengan yang perlu bidai bukan lengan yang ini, tapi lengan yang kiri."
No comments:
Mohon komentari dengan sopan